Selamat datang teman

translate

Jumat, 18 Februari 2011

PERANAN MAHASISWA DALAM REVOLUSI PENDIDIKAN


Banyak sekali hal yang harus negara kita benahi dalam pendidikan. Maka diperlukan adanya suatu gerakan revolusioner dalam sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Revolusi sendiri merupakan suatu gerakan perubahan secara cepat dan mendasar. Dengan demikian, pendidikan yang ada di Indonesia memerlukan suatu perubahan besar secara cepat dan mendasar yang kemudian kita namakan revolusi pendidikan.
Untuk terciptanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik, perlu adanya perhatian secara serius dari pemerintah. Namun, bagaimana sikap kita sebagai mahasiswa dalam menyikapi proses revolusi pendidikan yang sedang diupayakan pemerintah? Apakah kita akan senantiasa tinggal diam dan hanya menunggu kepastian? Ada pepatah mengatakan, buatlah takdir, jangan menunggu takdir. Maka seperti itu pulalah kita sebagai generasi yang diharapkan mampu membawa perubahan besar bagi negara kita. Buatlah suatu kontribusi, buatlah diri kita bermanfaat bagi masyarakat, untuk masa depan yang leih baik. Mahasiswa adalah pelaku karena memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan. Mahasiswa sebagai segmen pemuda yang tercerahkan Karena memiliki kemampuan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang memiliki kemampuan logis dalam berfikir sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jadi, dengan kenyataan-kenyataan tersebut jangan biarkan diri kita  hanya diam dalam kehidupan.
Ada beberapa peran mahasiswa dalam kehidupan masyarakat secara luas. Antara lain.
1. Mahasiswa Sebagai “Iron Stock”
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Maka mulailah bentuk diri kita sebagai mahasiswa sebagai calon-calon penerus bangsa yang kompetitif, sehingga kita akan memberikan kemajuan bagi bangsa kita kelak.



2. Mahasiswa Sebagai “Guardian of Value”
Mahasiswa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat. Nilai-nilai yang bersifat ilmiah dan intelek, sehingga masyarakat kitamenjadi masyarakat intelek.
3. Mahasiswa Sebagai “Agent of Change”
Mahasiswa sebagai Agent of Chang. Artinya adalah mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan. Perubahan dalam berbagai segmen kehidupan. Perubahan tersebut adalah perubahan yang lebih baik.
. Dalam suatu sumber di sana disebutkan bahwa ada dua peran mahasiswa dalam rangka membuktikan social responsibity-nya yaitu:
1.      Berperan sebagai petugas knowledge transfer dari dunia kampus menuju luar kampus dalam upaya revolusi pendidikan dalam berbagai bidangterutama masyarakat kalangan menengah ke bawah
2.      Sebagai pelopor dalam pembentukan community development untuk memacu dinamisasi kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah.
1. Knowledge Transfer
Dunia kampus adalah dunia yang penuh dengan berbagai macam idealisme yang berbeda, kumpulan dari idealisme yang sama itu biasanya dihimpun dalam satu himpunan atau UKM (unit kegiatan mahasiswa), sehingga mahasiswa dapat dengan bebas menyalurkan aspirasi dan idealismenya padakomunitas yang dipilihnya. Dengan terwadahinya aspirasi dan idealisme dari paramahasiswa yang memiliki intelektualitas tinggi maka dapat dikatakan kehidupandi kampus merupakan gambaran dari kehidupan masyarakat yang ideal. Namuntidak sedikit ketika kita keluar dari kampus dan menjauh dari komunitasmahasiswa lalu terjun ke masyarakat maka kita akan merasakan bahwa yangnamanya kebebasan dalam menyalurkan aspirasi menjadi tidak ada, kejumudanberpikir ada dimana-mana. Di sinilah saatnya mahasiswa berperan sebagaipetugas knowledge transfer kepada masyarakat. Di antaranya dengan memberikanpengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan di dalam kampus sertamengamalkan ilmu-ilmu yang telah dituntutnya semasa kuliah kepadamasyarakat, sehingga terciptalah suatu masyarakat gemar belajar (learning society). Terciptanya learning society merupakan salah satu cita-cita bangsa Indonesia dalam upaya revolusi pendidikan demi terciptanya SDM yang unggul.


Knowledge transfer dapat kita lakukan di antaranya dengan mengadakan penyuluhan, training, kerjasama dan pengabdian kepada masyarakat sehinggamereka menjadi bangsa yang cerdas meskipun tidak menempuh pendidikantingkat tinggi yang diakibatkan mahalnya biaya pendidikan saat ini. Memurahkan biaya pendidikan memang bukanlah tugas mahasiswa, tapi setidaknya kita membantu rakyat dengan menjadi knowledge transfer. Meskipunsebenarnya ada usaha pemerintah untuk mengalokasikan dana pendidikan sebesar20% namun hal itu belum terealisasi sepenuhnya. Sehingga jangankanmeneruskan sampai ke perguruan tinggi, masih ada saat ini juga anak-anak yangtidak tamat SD atau mereka yang mesti belajar dengan atap yang bocor dan dindigsekolah yang hampir roboh.

2. Community development
Fakta menunjukan bahwa secara tidak langsung komunitas mahasiswayang ada di sekitar kampus dapat memberikan kontribusi kepada masyarakatsekitarnya dengan terbentuknya community development seperti mendirikanlembaga pendidikan informal seperti TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) ataupunbahkan mengisi kegiatan-kegiatan yang ada di masjid sekitar kampus dan lainsebagainya. Dengan cara seperti maka masyarakat akan dapat merasakankontribusi yang diberikan oleh mahasiswa dalam rangka pencerdasan dan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
Hal terakhir yang bisa dilakukan mahasiswa Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu mensosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang marus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat. Sebaliknya, mahasiswa juga menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Mahasiswa harus mampu mengingatkan pemerintah mengenai tugas-tugas mereka terutama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, jangan sampai biaya pendidikan terlalu melambung, jangan sampai ketidakmerataan pendidikan terjadi, dan upayakan terciptanya suatu sistem pendidikan yang dapat diterima semua kalangan. Mahasiswa ibarat anak yang  selalu mengingatkan “ayahnya” (pemerintah) yang terbuai ketika tengah menyetir mobil “negara”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar