Selamat datang teman

translate

Rabu, 16 Februari 2011

MANAGEMENT PHILOSOPHY

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Sebagai result management merupakan sebuah system yang terdiri dari komponen-komponen tertentu dimana masing-masing pegawai turut berpartisipasi dalam, hal menentukan sasaran pribadi maupun alat-alat dengan apa orang mengharapkan untuk mencapai sasaran.
Hasil-hasil merupakan focus dan kriteria yang menentukan suksesnya anggota manajemen, bilamana jumlah bawahan yang dikendalikan, seorang atasan sedikit, maka atasan ini dapat memimpin dengan lebih efektif, tetapi bila bawahan terlalu sedikit dapat juga menyebabkan pekerjaan tidak selesai atau waktu tidak dapat digumakan secara efektif. Ruang lingkup otorilas tergantung pada jenis pekerjaan rutin (apakah rutin, berulang-ulang atau homogen), kemampuan pemimpin, lokasi relatifnya dalam struktur organisasi, dan kepercayaan terhiadap bawahan untuk bekerja dan kerjasama dengan baik.
1.2 Topik Pembahasan
            Pembahasan dalam  makalah ini, mengmbil Perkembangan Teori Manajemen dmn disini menerangkan dan menjelaskan teori-teori manajemen menurut para ahli.
1.3 Tujuan
       1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Manajemen.
       2. Sebagai pembelanjaran dalam mengembangkan daya piker mahasiswa yang                    
           menjadikannya sebuah wawasan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Manajemen
       Beberapa Definisi Manajemen menurut para ahli :
Koont 0 Donnel (1984) :
Management is the process of designing and maintaining an enviroment in which individuals, working together in groups, efficiency accomplish selected aims. This basic definition needs to be expanded:
             Manajemen adalah proses untuk merencanakan dan mempertahankan lingkungan di mana individu dapat bekerja sama dalam kelompok, secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Pengertian mengandung makna sebagai berikut:
  • Sebagai manager melaksanakan fungsi manajemen; perencanaan, mengorganisasikan, pembagian staf, mengarahkan dan pengawasan.
  • Menerapkan manajemen untuk kebalikan organisasi
  • Berlaku untuk manager pada setiap level organisasi
  • Tujuan setiap manager adalah sama unkik mencapai surplus
  • Manajemen consem terhadap produktivitas berimplikasi efekfivitas dan efisiensi.
Pengeloalaan adalah yang esensial pada, semua keja sama yang terorganisasi, begitu juga pada tingkat organisasi dalam sebuah perusahaan. Manajemen bukan hanya fungsi seorang direktur perusahaan dan panglima angkatan besenjata, tetapi juga merupakan fungsi penyelia atau supervisor. Karena manajemen yang efektif dan efisien menuntut agar semua orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain, pada semua tingkat dan dalam setiap jenis organisasi memandang dirinya sebagai manajer.
George R. Terry (1966):
sebagai result management merupakan sebuah system yang terdiri dari komponen-komponen tertentu dimana masing-masing pegawai turut berpartisipasi dalam, hal menentukan sasaran pribadi maupun alat-alat dengan apa orang mengharapkan untuk mencapai sasaran.
Hasil-hasil merupakan focus dan kriteria yang menentukan suksesnya anggota manajemen, bilamana jumlah bawahan yang dikendalikan, seorang atasan sedikit, maka atasan ini dapat memimpin dengan lebih efektif, tetapi bila bawahan terlalu sedikit dapat juga menyebabkan pekerjaan tidak selesai atau waktu tidak dapat digumakan secara efektif. Ruang lingkup otorilas tergantung pada jenis pekerjaan rutin (apakah rutin, berulang-ulang atau homogen), kemampuan pemimpin, lokasi relatifnya dalam struktur organisasi, dan kepercayaan terhiadap bawahan untuk bekerja dan kerjasama dengan baik.
2.2 Prinsip-Prinsip Manajemen
Mengemukakan ada empat prinsip-prinsip atau petunjuk-petunjuk manajernen yang penting yaitu pengembangan metode kerja yang baik, pemilihan serta pengembangan pekerja-pekerja, usaha untuk menghubungkan dan mempersatukan metode kerja yang (terbaik, terpilih, dan terlatih), dan kerjasama yang erat para manajer dan non manajer meliputi pembagian kerja dan tanggungjawab manajer merencanakan -pekerjaan. Pemborosan atau kerugian disebabkan oleh pekerjaan pemimpin yang tidak efektif, pembagian kerja yang kurang baik, dan pengawasan (supervisi) yang kurang baik pada tingkat operasional. Semua usaha yang produktif harus diukur dengan waktu yang dipergunakan, upah harus disesuaikan dengan hasil waktu, pekerja harus mendapatkan latihan agar mereka mendapat metode yang praktis dan efektif, adanya pengawasan yang kontinu, dan dijalankannya fungsi-fungsi manajemen dengan baik.
Sasaran manajemen adalah mendapatkan kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan karyawannya. Untuk itu manajemen hanus menjalankan prinsip-prinsip; 1. Perlunya dikembangkan ilmu bagi setiap petugas, 2. Pemilihan karyawan yang tepat sesuai dengan persyaratan kerja 3. Perlunya pelatihan dan pemberian ransangan, dan 4, Perlunya dilakukan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan. Peninakatan efisiensi dalam produksi, tidak hanya untuk menentukan biaya dan menaikkan laba, tetapi juga untuk memungkinkan penambahan upah bagi para pekerja melalui produktifitas yang Ilebilh tM.ggi lanpa usaha vang bedebihan dad pihak pekerja. Produktifitas fnerupakan jawaban terhadap upah yang lebith ‘(:Ingg;i dan !aba yang lebih tingui pula dengan rnenerapkan metode i1miah, bul’,Nannya cara-cara yang gampang dikerjakan dan asal jadi, dapat mencapai produktifitas itu tanpa pemborosan lebih banyak energi atau usaha manusia.
2.3 Definisi Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah bukanlah merupakan alat untuk menghasilkan efisiensi, dan bukan alat untuk menjamin adanya efesiensi. Manajemen bukan system baru untuk menghitung biaya, bukan rencana baru untuk mengubah orang, bukan system gaji tambahan, bukan bermaksud mengawasi seseorang dengan memegang jam, bukan studi tentang dinamika ataupun analisis mengenai gerak gerik manusia, bukan pencetakan sejumlah formulir, dan bukan alat manapun yang diingat oleh kebanyakan orang apabila manajemen ilmiah dibicarakan.

Manajemen ilmiah mencakup suatu revulusi mental yang lengkap pada pihak pekerja yang terlihat dalam usaha tertentu, suatu revolusi mental lengkap pada pihak orang-orang mengenai kewajiban-kewajiban mereka terhadap pekerjaan mereka. Revolusi mental terjadi dalam sikap mental kedua pihak dalam manajemen ilmilah adalah kedua pihak berpaling dari pembagian surplus sebagai hal yang paling penting. Pandekatan ilmiah dalam manajemen dapat diringkas sebagai berikut: 1. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu pengetahuan yang tersusun, 2. Mengusahakan keharmonisan dalam, gerakan kelompok, dan bukannya perpecahan, 3. Mencapai kerjasama manusia, dan bukannya individualisms yang kacau, 4. Bekerja untuk output yang maksimum, dan bukannya output yang terbatas, dan 5. Mengembangkan semua pekerja sampai taraf yang setinggi-dingg

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Dalam bab ini akan dikupas tiga aliran pemikiran manajemen, yaitu :
1. Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau pasca klasik.
3. Aliran manajemen modern.
Disamping itu akan dibicarakan juga dua pendekatan manajemen yaitu :
1. Pendekatan sistem (System Approach)
2. Pendekatan kontingensi (Contingency Approac)

B. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank
dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak
manajemen ilmiah (scientifick management).
Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1. menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (Time and a motion study).

2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
1. kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk                
    mencapai tujuan bersama.
2. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. penggunaan instruksi kerja yang terperinci.

D. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925).
Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Devision of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline
Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan
kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction
One head and one plan or a group or activities having the same objective. Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity
Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.

E. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
h. Fred Feidler
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan,       
    prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk  
    pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
G. Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
H. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis
dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.

I. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
            Manajemen dapat didefinisikan dari dua sudut pandang yaitu sebagai proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilan orang yang menduduki jabatan menejerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan memalui kegiatan-kegiatan orang lain.
            Sasaran manajemen adalah mendapatkan kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan karyawannya. Untuk itu manajemen hanus menjalankan prinsip-prinsip; 1. Perlunya dikembangkan ilmu bagi setiap petugas, 2. Pemilihan karyawan yang tepat sesuai dengan persyaratan kerja 3. Perlunya pelatihan dan pemberian ransangan, dan 4, Perlunya dilakukan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.
Perkembanagan Teori Manajemen
  • Teori Organisasi Klasik
  • Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
  • Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
  • Aliran Kuantitatie
  • Pendekatan Sistem
4.2 Saran
            Berdasarkan pembahasan yang telah penulis uraikan diatas, terdapat beberapa pandangan yang dapat diangkat sebagai saran yaitu sebagai berikut :
  • Dosen bimbingan agar dapat lebih mengembangkan segala potensi mahasiswa secara maksimal sehingga mahasiswa dapat lebih aktif dan produktif.
  • Dosen bimbingan dan konseling lebih memperhatikan mahasiswa agar lebih mudah dalam pencapaian tujuan  suatu organisasi

            

1 komentar: